Kesadaran akan Perbedaan

Siaran Radio Heartlie, Jumat 3 Juni 2011 pukul 8-9 malam
Renungan oleh Pdt Daniel Sanger "Kesadaran akan Perbedaan"


"Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia". (Yak. 1:27)

Dalam kehidupan bermasyarakat, gereja harus mempunyai dua hal penting, yaitu:
  1. Memiliki peran sosial secara aktif: Mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, berarti adanya peran dan tanggung-jawab gereja terhadap sesama manusia dalam berinteraksi dengan kehidupan sosial. Gereja jangan hanya memikirkan kepentingan dan kemegahan diri sendiri namun juga harus bertindak nyata membantu sesama yang sedang menderita kesusahan secara jasmani
  2. Gereja harus menyadari perbedaannya dengan dunia: Menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia, berarti gereja tidak boleh mencemarkan diri hidup sama seperti cara-cara kehidupan dunia. Gereja harus mementingkan kasih dan kekudusan dalam setiap tindakan dan harus berbeda dengan sikap dunia yang melakukan segala cara untuk kepentingan diri sendiri. 
Dalam sosiologi, jika dua pribadi harus saling berinteraksi akan terjadi beberapa kemungkinan, yaitu:
  • Adanya persaingan. Masing-masing pribadi akan berlomba untuk lebih unggul dari yang lain. Persaingan secara jujur adalah hal positip karena dapat meningkatkan kinerja keduanya. Namun persaingan tidak jujur dan saling menjatuhkan adalah hal negatif karena bersifat kontraproduktif.
  • Adanya konflik. Konflik ini dapat terjadi karena masalah kepentingan diri, saling tidak suka, atau akibat dari persaingan tidak jujur.
  • Adanya kerjasama. Jika dua orang mempunyai tujuan/visi yang sama dan tidak saling bersaing, umumnya akan bekerjasama 
     Salah satu ciri dunia dalam bekerjasama adalah menganggap mitra kerjanya sebagai komoditi yang menguntungkan, bukan sebagai teman berbagi dan saling membantu. Jika ciri ini muncul juga di gereja, dimana gereja lebih memperhatikan jemaat kaya, berpangkat, atau bertitel karena dapat menjadi komoditi atau aset menguntungkan, berarti gereja sudah dicemari oleh dunia.

     Tuhan membedakan orang percaya dan orang tidak percaya. Misalnya, Tuhan menggerakkan hati Firaun memberi tanah Gosyen yang subur ditempati umat Israel, padahal bangsa Mesir sendiri menempati daerah gersang. Tanah Gosyen itu sampai hari ini masih subur dikitari tanah tandus. Demikian juga, Yesus akan datang kembali untuk menjemput orang percaya, bukan orang tidak percaya. Tuhan mengirim Roh Kudus bukan untuk dunia tapi hanya untuk orang percaya. Tanamlah pengertian ini. Amin.

Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline:
  • Dari Anton: Apakah memang ada tingkatan upah sesuai iman nanti di Sorga?
 Jawab: Tuhan akan memberi upah sesuai perbuatan masing-masing. Wahyu 22:12 "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
  • Dari Sulistiono Tanggamus: Doakan saya sembuh dari penyakit batu ginjal.