Hormatilah Ayah dan Ibumu

Jumat, 05 April 2013 pukul 7.30 - 9.00 malam

"Hormatilah Ayah dan Ibumu"
Dany Salim  

Pendamping
Daniel Sanger, Tutu Petrus, Yosef Ageng, 

Yahya Wangsajaya, dan Yohannes Lie


"Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu." (Kel. 20:11)

     Menghormati ayah dan ibu adalah bagian dari Sepuluh Perintah Allah. Karena itu, perintah ini sangat penting. Tuhan sangat peduli terhadap orangtua sehingga dituliskan dalam Hukum Allah. Anak-anak harus menghormati orangtua. Tetapi bagi orang yang sudah berkeluarga, tetap harus menghormati orangtua kita, walau pun mungkin usianya sudah sangat tua dan sangat sulit diurus. Anak yang tidak mau pusing, bisanya langsung menitipkan orangtuanya di Panti Werdha, tapi ada juga anak yang sangat mengasihi orangtuanya sehingga rela mengurusi sendiri. Jika kita menghormati orangtua, Tuhan berjanji bahwa kita akan hidup sampai lanjut usia. Oleh karena itu kalau ada kesempatan mengurus orangtua, janganlah menganggap itu sebagai beban, tapi sadarlah bahwa itu adalah anugrah dari Tuhan sebab Tuhan memberi kita kesempatan untuk mentaati FirmanNya. Itu merupakan anugrah besar.
     Saya punya pengalaman mengurus orangtua. Orangtua biasanya memilih tinggal di rumah anak yang dirasakannya cocok. Kalau orangtua memilih tinggal di rumah kita, itu adalah anugrah. "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan." (Kol. 3:20) Mungkin telinga orangtua kita sudah kurang dengar, mata mereka sudah sulit melihat, kita harus tetap menghormati mereka.
     Ketika Tuhan Yesus datang ke dunia, Dia tidak meniadakan hukum Taurat dan kitab para nabi, tapi menggenapinya. (Mat. 5:17) Bahkan Tuhan mengajarkan untuk mengasihi Allah dan manusia sebagai hukum utama (Mat. 22:36-40) Hal itu dinyatakanNya ketika Dia sedang terpaku di kayu salib dan Maria ibuNya sedang berada di dekatNya. Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. (Yoh. 19:25-27) Yesus sangat menghormati ibuNya dan menyuruh murid-murid untuk menerima dan memelihara ibuNya. Kita pun harus menghormati ibu dan ayah kita. Jangan lupa melindungi dan menjaga mereka. Peliharalah orangtua kita dengan penuh sukacita. Amin.

Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline:
  • Dari sdr. Dany di Way Halim : Bagaimana caranya menghormati mama yang matre (materialistis-red) yang mengukur kasih anaknya dengan besarnya uang yang diberikan? Mama membedakan anak-anaknya yang memberi banyak dan yang sedikit. Mama juga sering berkata kotor. Saya ingin memberi banyak, tapi kemampuan saya terbatas.
  • Dari bpk Alim di Sukarame : Kenapa perayaan Natal lebih meriah daripada Paskah? Padahal seharusnya Paskah lebih meriah. Tugas para penginjil untuk mengajarkan ini pada umat Kristen.
  • Dari sdri Widya di Sukarame : Saya mengucapkan syukur atas kebaikan Tuhan dalam keluarga saya. Doa kami dijawab Tuhan, hujan turun deras di desa saya yang sedang kekeringan. Kiranya Samaria Ministri semakin menjadi berkat.
  • Dari ibu Lexfi : Doakan agar gereja GKSBS di Candimas Natar cepat dibangun dan agar salon ibu lancar. Juga doakan penginjilan kami.
  • Dari sdri Oktavia : Doakan saya dan keluarga agar diberi kesehatan. Doakan juga agar saya memiliki iman yang kuat sehingga tidak takut dengan roh jahat.
  • Dari sdr Lukas Tamaro di Korpri : Selamat malam. Doakan keluarga saya agar diberi kesehatan, rejeki, dan dijauhkan dari mara bahaya. 
  • Dari sdri Virgin di Sukabumi : Apakah arti hidup kekal itu?
  • Dari sdri Misel di seputar Way Halim : Biasanya anak dekat dengan salah satu orangtuanya. Anak laki-laki mengasihi ibunya. Bagaimana supaya masalah ini dapat diatasi tanpa melihat kejadian-kejadian di masa lalu?
  • Dari sdri Kristin : Shalom. Sewaktu berusia 13 tahun saya membenci papa saya.karena sifatnya yang keras. Sampai dewasa saya tetap membencinya. Tapi dalam beberapa minggu ini saya mulai mengasihi papa. Bagaimana caranya agar kita tetap menghormati orangtua?
  • Dari sdri Linda di Way Halim :Shalom. Saya kehilangan mama saya 3 bulan lalu karena sakit. Ayah saya juga sudah meninggal. Saya berkata pada Tuhan, "KehendakMulah yang terjadi, bukan kehendakku, ya Tuhan" Bagaimana menghormati orangtua yang sudah meninggal?
  • Dari seseorang : Selamat malam. Anak saya Lingga saat ini sedang sakit panas. Minta didoakan.
  • Dari bpk Eben di GPdI Elshadai, Natar : (maaf, teks tidak tercatat)
  • Dari seseorang : Selamat malam. Apabila akhir zaman, anak-anak Tuhan akan kemana? Apakah masih mengenal orangtua kita kalau kita sudah mati?
  • Dari sdr. Sanjaya : Apa benar ada hamba Tuhan yang berkata semua orang di luar Tuhan tidak ada yang benar?
  • Dari sdr Erwin : Mohon doakan istri yang sedang sakit gigi. Mengapa jika ekonomi keluarga lemah, Tuhan tidak memberi solusi? Bagaimana caranya mendengar suara Tuhan?
  • Dari seorang wanita di sekitar Bukit Randu : Bagaimana menghapus dosa seks? Sudah satu tahun saya melakukannya dengan pacar saya. "Oh Tuhan, ampuni saya"
  • Dari sdri Risma di Ratulangi : Bagaimana supaya mama dan papa rutin ibadah. Doakan agar saya sukses dalam studi.
  • Dari sdr Jermy di Teluk Betung : Jika terjadi kematian karena kecelakaan, apakah jika percaya Tuhan, orang itu bisa masuk Sorga?