Singkirkan Semak Duri Penghalang

Siaran Radio Heartline 10 Agustus 2012 pukul 19.30-21.00
Renungan oleh Yohannes Lie, "Singkirkan Semak Duri Penghalang" Mat. 13:3-8
Pendamping : Tutu Petrus, Daniel Sanger dan Gabin
Jika ingin membaca renungan ini, silakan klik disini.


Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." (Mat. 13:3-8) 

     Jika perumpamaan ini dikotbahkan di gereja, umumnya kita sebagai umat yang mendengarkan akan memposisikan diri sebagai tanah yang subur, sehingga benih yang jatuh di hatinya akan berbuah lebat. Kita tidak akan mengakui bahwa hati kita seperti tanah di pinggir jalan, tanah berbatu-batu, atau tanah bersemak duri.
   Namun benarkah demikian keadaan hati kita? Benarkah tidak ada benih Firman yang diambil si iblis? Benarkah hati kita tidak keras berbatu-batu? Benarkah tidak ada semak duri kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan yang menghimpit hati kita sehingga iman kita mati? Apakah yang dimaksudkan dengan kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan?

Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline:
  • Dari bpk. Siregar di By Pass : Semak duri berarti itu masalah. Mengapa umat Tuhan yang diberi talenta untuk melayani Tuhan kebanyakan hidupnya diproses? Kapan Tuhan akan memberikan kesejahteraan pada orang tersebut? Terima kasih.
  • Dari bpk.Yohanes di Teluk Betung : Mengapa kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan dapat menghimpit Firman Tuhan?
  • Dari sdr. Sastra di By Pass : Bagaimana cara berpuasa menurut ajaran Tuhan? Apakah kita boleh mengikuti cara berpuasa agama lain? 
  • Dai sdri. Ani di Kedaton : Bagaimana mengenali talenta yang Tuhan kasih pada kita? Ada yang bertanya tentang Injil tapi saya tidak bisa memberi jawaban karena saya tidak petah lidah.
  • Dari sdr. Joni : Bagaimana cara kita membersihkan ladang hati kita?
  • Dari sdri. Widya : Bagaimana caranya agar Firman Tuhan yang ditaburkan di kehidupan kita selalu tertanam di hati dan pikiran kita di tengah kesibukan dan pekerjaan kita? Bagaimana menghindari rasa mengeluh di saat banyak masalah? Sebab saat ada masalah saya hanya bisa mengeluh. Mohon doa  agar ayah saya betul-betul bertobat. Doakan pekerjaan saya agar semuanya untuk kemuliaan Tuhan dan Tuhan selalu menyertai saya.Terima kasih.
  • Dari sdr. Johan : Dapatkah kita mengukur kadar iman seseorang? Kalau ada, apa acuannya?
  • Dari sdr. Yose di Panjang : Tolong doakan karena besok saya akan mudik ke Kalimantan agar diberi keselamatan.
  • Dari sdr. Kris di Kedaton : Mohon doakan saya karena saya jatuh sakit paru-paru. Ada salah apa saya pada Tuhan sampai diijinkan sakit ini terjadi  Terima kasih
  • Dari sdri. Yesica di Raja Basa : Saya punya pergumulan dalam pekerjaan saya dan tentang masa depan saya. Mohon diberikan masukan agar saya kuat dalam iman.
  • Dari seseorang : Saya mempunyai masalah sakit kepala sudah sekitar 6 tahun. Saya sudah berobat kemana-mana belum sembuh juga. Setiap saat saya serahkan hidup saya pada Tuhan, namun belum ada kesembuhan.