Jangan Jemu-jemu Berbuat Baik

Jumat, 27 Januari 2012 pukul 7.30 - 9.00 malam

"Jangan Jemu-jemu Berbuat Baik"
Danny Salim

Pendamping
Yohannes Lie, Pdt. Franki Suoth, Tutu Petrus, dan Pdt. Daniel Sanger


"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah." (Gal. 6:9)

Bpk. Dany Salim membawa
     Ketika mengikuti salah penataran guru, seorang penatar bertanya, "Apakah bapak atau ibu sekalian pernah merasa jemu sebagai guru? Atau jemu mengajar?" Ketika dijawab, "Ya", penatar ini kembali bertanya, Mengapa demikian?" Lalu beliau menjawab sendiri, "Mungkin rasa jemu itu timbul karena tujuan kita salah. Tujuan kita mengharapkan hasil yang besar, namun ternyata hasilnya terbatas, itulah yang membuat kita jemu atau bosan." Ia melanjutkan, "Bagaimana agar tidak jemu? Kita harus mempunyai motivasi benar, yaitu antara lain ingin anak-anak pintar. Nah, mudah-mudahan motivasi ini mengurangi rasa jemu."
     Demikian juga agar supaya kita tidak jemu berbuat baik, maka motivasi kita harus benar. Kita berbuat baik dengan membenci kejahatan dan menolong orang lain. Dalam perumpamaan tentang talenta, Tuhan Yesus mengisahkan, "Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (Mat. 25:21) Mengembangkan sesuatu yang diberikan Tuhan adalah perbuatan baik. Berbuat baik berasal dari Tuhan, sedangkan berbuat jahat berasal dari iblis. Berbuat baik akan membentuk karakter kita menjadi semakin baik.
     Bagaimana caranya agar tidak jemu-jemu berbuat baik? Ada tiga dasar perbuatan baik, yaitu.
  1. Mengasihi Tuhan dan manusia. Matius 22:37-39 merupakan hukum yang utama Jangan mengharapkan kebaikan kita untuk mendapat balasan kebaikan dari orang lain. Sebab jika tidak m,endapat balasan, kita akan jemu
  2. Mengikuti perlombaan iman: "Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.(Ibr. 12:1-2) Jika kita mengikuti perlombaan iman yang diwajibkan Tuhan, maka kita tidak akan merasa jemu.
  3. Mempunyai tujuan: "Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu." (Gal. 6:8) Tujuan hidup kita adalah agar mendapat hidup kekal.Jika mengingat tujuan kita maka kita tidak akan menjadi jemu.
Itulah ketiga hal agar kita jemu berbuat baik. "Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!" (Wah. 22:11) Kejahatan akan semakin jahat, namun sebagai anak Tuhan kita harus semakin baik, semakin benar, dan semakin kudus. Jangan jemu berbuat baik karena pada akhirnya nanti kita akan dijemput Tuhan Yesus dan memperoleh hidup kekal. Amin

Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline:
  •  Dari bpk. Purwoko di Tirtayasa : Selamat malam Heartline. Mau tanya bagaimana membahagiakan orangtua yang sedang kesusahan sedangkan saya sendiri sedang kesusahan. Saya hanya mampu mendoakan mereka saja selama ini? Mohon tanggapannya, pak
  • Dari bpk. Gabin di Bandar Lampung : Mengapa setelah berbuat baik, berbuat jahat menyertai sehingga bisa menjadi lemah? Apakah jika disaat dihina atau difitnah, manusia bisa jemu-jemu berbuat baik?
  • Dari ibu Debora di Gedung Tataan : Salom, Samaria Ministri. Saya mau sharing. Saya selalu belajar setia dan taat pada Tuhan dan dalam keluarga. Saya berusaha memberi yang terbaik dengan hasil yang punya dalam Dia. Tapi mengapa terkadang saya masih selalu diinjak dan diuji yang saya terima dalam kehidupan saya? Saya harus menghadapi karakter yang keras dalam keluarga. saya mohon motivasinya, pak  Terima kasih God bless us.
  • Dari sdr. Kelvin : Selamat malam, pak. minta doa buat tante saya yang berada di Sulteng sakit lever sudah 6 tahun dan sudah operasi namun tidak kunjung sembuh. Tolong bantu doa. Terima kasih.
  • Dari Gabriela Revita di Sukamaju : Halo, Heartline. Mau tanya apakah kita bisa berbuat baik kepada musuh kita, sedangkan orang tersebut selalu membuat kita kesal dan marah?  Apakah kita bisa mengasihi dia atau tidak, pak? Sudah minta maaf pada musuh, tapi dia tidak mau memaafkan, sedangkan kita ingin berdamai.
  • Dari Irvine di Penengahan : Apakah kita berdosa kalau kita tidak berbuat baik? Dan apa manfaatnya jika kita mengasihi orang lain?
  • Dari Fany di Way Halim : Saya pelayan gereja dan termasuk pengurus di gereja. Saya selalu rindu mengalami perubahan dalamNya. Saya minta dukungan dan arahan agar saya lebih giat dan menjadi dampak yang baik
  • Dari ibu Indriayani di Gedung Tataan : Salom bapak pendeta Samaria. Apakah kita bisa berbuat baik kepada orang yang tidak seiman?
  • Dari sdr. Stefen di Pahoman : Ketika kita setia dan aktif melayani tuhan kenapa orang-orang menjauhi dan selalu menilai yang terkadang melemahkan saya? Saya minta motivasi.
  • Dari bpk. Yohanes di Tanjung Bintang : Apa yang dimaksud dengan menjual Yesus? Mengapa ada yang bilang semakin dekat dengan Yesus, kita jangan main-main dan harus hati-hati. Mohon penjelasan.
  • Dari ibu Eli di Korpri : Firman Tuhan itu semua bagus dan memberkati tapi kenapa kebanyakan anak Tuhan susah melakukan kebaikan yang diajarkan melalui FirmanNya? Mengapa hidup manusia kebanyakan selalu mendahului uang daripada Firman Tuhan dan Kerajaan Allah? Mohon penjelasan.
  • Mohon dukungan doa untuk keluarga kecil saya yang sedang mengalami cobaan supaya diberikan kekuatan untuk menjalani semua itu. Biarlah rencana Allah yang terjadi pada keluarga kami. Amin.