Berserulah Kepada Tuhan

Jumat, 6 Januari 2012 pukul 7.30 - 9.00 malam
Renungan Firman Tuhan
"Berserulah kepada Tuhan" 
Bpk. Dany Salim

Pendamping
Bagus Susanto, Yohannes Lie, Tutu Petrus, 
Pdt. Daniel Sanger, dan Pdt. Franki Suoth


"Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui." (Yes 33:3)

Bpk. Dany Salim
menyampaikan renungan 
     Menjelang akhir tahun 2011 dan di awal tahun 2012 ini, kita dapat menyaksikan di TV, majalah, surat kabar, paranormal atau ahli nujum meramalkan peristiwa yang akan terjadi di tahun 2012. Ramalan dari pakar ekonomi menyatakan perekonomian kita masih dalam keadaan sulit. Manusia hanya bisa meramalkan atau menafsirkan sesuatu, namun mereka sebenarnya tidak tahu apa yang akan terjadi di hari esok. Ketika tsunami menyerang negara Jepang yang demikian hebat teknologinya, mereka pun tidak berdaya. 
    Karena itu, menghadapi tahun 2012 yang tidak menentu ini, janganlah bertanya kepada paranormal karena mereka pun tidak tahu tapi berserulah pada Tuhan. "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya." (Maz. 91:14-15) Kalau kita berseru pada Tuhan, Dia akan menjawab doa, menjaga, dan melindungi kita asalkan hati kita melekat padaNya. Mungkin di tahun 2011 kita banyak mengalami masalah, menghadapi tahun 2012 ini berserulah pada Tuhan.
Sdr. Luki Winata pemandu
acara diskusi radio
     Melekat pada Tuhan artinya mengenal Dia secara sungguh-sungguh. Dia akan memberitahu apa yang tidak kita ketahui. Mengenal Dia artinya mengetahui apa yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita. "Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya." (1 Yoh. 2:3) Jika kita tidak serius padaNya berarti kita tidak mengenal Allah. "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu. (Ul. 10:12-13)
     Jadi kalau kita mengenal Tuhan berarti (1) Menuruti segala perintahNya, (2) Takut pada Tuhan, (3) Mengasihi Dia, (4) Dengan segenap hati dan jiwa. Jika kita melakukan semua itu, kita akan menerima berkat Tuhan. "Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku." (Maz. 91:16) Tentu Tuhan pun akan memberikan kesehatan, sebab jika hidup sakit-sakitan  terbaring terus di tempat tidur tentu tidak ada yang mau berumur panjang.

Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline:
  • Bagaimana caranya berseru kepada Tuhan supaya seruan kita dijawab Tuhan?
Jawab :  Bangsa Israel mempunyai seruan "Hosana" yang artinya adalah "Selamatkan Kami"  namun kemudian kata ini sedikit berubah ketika bangsa Israel menyambut Yesus dengan seruan "Hosana" yang artinya "Terpujilah Tuhan Penyelamat kami". Jika kita melihat kisah dalam perjanjian lama, ketika bangsa Israel meninggalkan Tuhan, Tuhan ijinkan bangsa di sekitarnya menindas mereka. Hidup bangsa Israel menjadi sangat menderita. Lalu ketika mereka menyadari kesalahan, kembali pada Tuhan dan berseru mohon pertolonganNya dengan perkataan "Tuhan selamatkan kami", Allah akan membebaskan mereka dari penindasan. Jelaslah mereka tidak hanya berseru memohon pertolongan namun mereka juga bertobat dari jalan yang jahat. Jadi sebenarnya bukan kerasnya teriakan mereka, namun lebih kepada pertobatan dan kesungguhan memohon pertolongan Tuhan. Demikian juga kita saat kita mengalami masalah, mula-mula harus instrospeksi diri apakah hidup kita sudah sesuai dengan jalan Tuhan, jika tidak, kita harus segera bertobat dan mohon sungguh-sungguh pengampunan Tuhan, maka Tuhan pasti akan menjawab seruan doa kita.
  • Mengapa ada yang sudah berseru sambil menangis, masih juga belum dijawab, seolah-olah seperti menumbur tembok? Apakah harus berdoa dengan berbahasa roh?
Jawab : Seruan mohon pertolongan sambil menangis adalah ekspresi perasaan manusia. Belum tentu tangisan itu karena penyesalan atas dosa namun hanya bentuk dari mengasihani diri sendiri. Mengapa sudah berdoa sambil menangis masih belum dijawab Tuhan sehingga doanya seperti menumbur tembok? Karena memang ada tembok penghalang itu. Bagaimana menghilangkan tembok itu? Jawabannya dapat dilihat pada siaran radio Heartline Jumat 30 Desember 2011.
     Apakah harus berdoa dengan berbahasa roh? Dapat berbahasa roh adalah karunia. dan tidak semua jemaat dapat melakukannya. Kata-kata yang diucapkannya mengandung rahasia yang ditujukan kepada Allah, untuk membangun dirinya sendiri, yang berdoa adalah rohnya bukan akal budinya, suatu tanda untuk orang yang tidak beriman (1 Kor. 14:2, 4, 14, dan 22a). Jemaat boleh menyampaikan keluhannya melalui bahasa roh tapi bisa juga dengan bahasa manusia biasa. Allah dapat mengerti kedua bahasa itu. Jadi tidak harus berbahasa roh.
  • Kalau kita meninggalkan Tuhan apakah Dia akan menjawab doa kita?
Jawab : Selama kita meninggalkan Tuhan tentu kita tidak akan berdoa padaNya, bukan? Kalau kita  mau kembali berdoa pada Tuhan, berarti kita menyadari kesalahan kita dan berbalik pada Tuhan. Jika doamu sungguh-sungguh dalam pertobatan, maka Dia akan menerima engkau kembali seperti bapa yang menunggu kedatangan anaknya yang telah pergi. Mengenai apakah doamu akan dijawab Tuhan, tentu ada yang dijawab, namun tidak semuanya dijawab.
  • Apakah ada hubungan antara jawaban atas doa kita dengan hidup menurut kehendak Tuhan?
Jawab : Jelas sekali hubungan itu sangat erat. Jika kita hidup menurut kehendak Tuhan, tentu doa kita sesuai kehendakNya, bukan untuk memuaskan nafsu kita, sehingga Allah pasti akan mengabulkannya.
  • Bagaimana jika kita kembali lagi ke dosa-dosa kita? Apakah Tuhan akan membiarkan kita?
Jawab : Petrus menulis untuk orang yang demikian, "Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula. Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka. Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya." (1 Pet. 2:20-22). Dalam kitab Ibrani juga ditulis, "Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum." (Ibr. 6:4-6)