Jumat, 7 Oktober 2011 pukul 7.30 - 9.00 malam
"Hidup Rukun"
Tutu Petrus
Pendamping:
Pdt. Daniel Sanger, Dany Salim, Yohannes Lie, dan Bagus Susanto
Mulai bulan Oktober ini pelayanan siaran radio Heartline oleh Persekutuan Doa Samaria Ministri dimulai pukul 7.30 sampai dengan 9.00 malam setiap hari Jumat.
Kesaksian Dany Salim
Joma Gracias |
Suatu hari saya terpikir untuk melayani di radio agar renungan Firman Tuhan dapat dibagikan secara lebih luas tidak terbatas dalam ruangan saja. Kebetulan, pak Aries, pimpinan Heartline, datang ke toko saya sekitar bulan November 3 tahun yang lalu untuk belanja barang. Segera saya bicarakan niat saya itu pada beliau, ternyata beliau setuju. Bahkan katanya kebetulan ada jam 8 - 9 malam yang bisa diisi. Beliau mengatakan bahwa jam itu sangat bagus karena itulah jam saat orang sudah beristirahat dan mendengarkan radio. Lalu saya membuat kontrak dan memulai pelayanan Samaria Ministri di radio Heartline. Tanpa terasa sudah berjalan 3 tahun. Saya sangat bersuka cita, ditambah lagi ada beberapa teman bergabung dalam pelayanan ini. Kiranya pelayanan ini menjadi berkat. Amin.
Renungan Firman Tuhan
"Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya. (Maz. 133:1-3)
Alangkah indahnya hidup dalam persaudaraan yang rukun. Apakah yang dimaksudkan dengan hidup rukun? Hidup rukun adalah hidup bersama-sama saling merasakan keeratan, tidak mudah lepas, dan tidak mudah terpisahkan. Hubungan antar manusia dapat berupa hubungan sederajat misalnya hubungan dengan dengan teman sepermainan, teman senasib, teman hidup, teman seiman, atau hubungan berbeda derajat, misalnya hubungan dengan orang tua, guru, majikan, atau atasan. Hubungan dapat terjadi karena adanya titik temu. Titik temu itu dapat berupa (a) lokasi, misalnya lokasi bersama teman seperjalanan atau teman sekantor, dapat berupa (b) kesamaan keinginan atau tujuan, misalnya berteman dalam persekutuan atau organisasi, atau berupa (c) kesamaan dalam menghadapi suatu tantangan, misalnya teman sebangsa yang sama-sama merasa ancaman dari negara lain. Hubungan antar manusia akan membentuk pola hubungan kerjasama (kooperatif) atau sebaliknya, yaitu persaingan (konflik). Jika terjadi titik temu dalam kesamaan pemahaman pikiran atau perasaan akan muncul hubungan antara si penganjur sebagai pencetus pikiran dan si penganut atau pengikut yang setuju dan mendukung pemikiran tersebut.
Bagaimana tingkat keeratan hubungan antar sesama teman, hubungan dalam keluarga, dan hubungan antar manusia? Tuhan Yesus mengajarkan, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.(Mat. 7:12) Maksud perkataan itu adalah, "Kalau kita ingin dihargai orang, maka kita juga harus menghargai orang. Kalau ingin menuai, menaburlah. Dan seterusnya." Ada pepatah mengatakah, "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh", "Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing", atau "Bersama kita bisa." Hubungan dengan teman akan harmonis jika ada unsur selaras, seimbang, dan serasi. Mau saling memberi dan menerima, mau saling memahami, menghargai, dalam keterbukaan dan kebersamaan.
Apakah yang Tuhan kehendaki agar manusia bersikap terhadap manusia lain? Tuhan menghendaki berhubunganlah dengan erat, bersahabatlah dengan karib, dan hiduplah secara rukun. Marilah kita lakukan itu agar memperoleh kebahagiaan di salam kebenaran Tuhan.
"Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir." (1 Kor. 1:10)
Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline:
- Hidup rukun itu tidak mudah. Bagaimana jika sudah disakiti, apakah kita masih sanggup hidup rukun dengan orang yang menyakiti kita tersebut?
- Kalau kita pernah dikecewakan, bagaimana seharusnya sikap kita?
- Apakah kita hidup rukun hanya terhadap saudara seiman, sebangsa, ataukah juga dengan siapa saja?
- Dari sdr. Yose di Teluk Betung : Bagaimana memulihkan luka hati karena dihianati pacar? Apakah saya harus membenci atas membalas?
- Dari sdr. Samuel : Orangtua saya, yang belum menjadi orang percaya, pernah menyakiti hati saya dengan melarang ibadah dan melayani. Bagaimana menghilangkan rasa sakit hati itu?
- Bagaimana cara menghilangkan luka batin yang sudah sangat mendalam?
- Dari sdr. Parman di Tanjung Bintang : Luka hati itu sangat tidak enak. Saya sangat kecewa dan terluka pada bos yang memecat saya hanya karena tidak masuk kerja satu hari saja. Padahal saya bekerja untuk membiayai orangtua yang sedang sakit. Bantu doa agar saya bisa mengampuni bos saya itu.