Tegar TV

Siaran televisi 8 Agustus 2010

"Belajar Mengerti"

Naskah Cerita oleh  Pdt. Daniel Sanger

Pemain:
ibu Rita Hariyani, ibu Amoy, ibu Lina, 
ibu Yeli, dan ibu Rietje Bokau

Acara dibuka oleh ibu Rita Hariyani

Ibu Rita membuka acara
Ringkasan Cerita:
Suatu hari ibu Lina dan ibu Yeli berkunjung ke rumah ibu Amoy. Namun, mereka melihat ada ekspresi kemurungan terpancar di wajah ibu Amoy. Ketika ditanya ada masalah apa, ibu Amoy menjawab bahwa dia kesal dengan suaminya yang terlalu sibuk bekerja sehingga selalu menolak untuk diajak beribadah bersama-sama di gereja. Padahal itu demi keselamatan dirinya sendiri. Selalu saja ada alasan untuk menolak. Ternyata keadaan itu pun dirasakan oleh ibu Lina dan ibu Yeli. Akhirnya mereka saling curhat menumpahkan kekesalannya.
Ibu-ibu sedang berbincang-bincang

Tak lama kemudian datang ibu Ritje. Wajahnya terlihat cerah dan menanyakan hal yang sedang dibicarakan. Ibu Rietje merasa heran dengan masalah tersebut sebab itu tidak terjadi dalam keluarganya. Dia selalu berangkat bekerja bersama-sama dengan suaminya karena kebetulan mereka bekerja di satu kantor. Setiap Minggu keluarga ini selalu pergi ibadah bersama-sama. Namun kemudian ibu Ritje menyarankan agar bertanya kepada teman mereka, ibu Rita.
Sungguh kebetulan, datanglah ibu Rita. Ibu ini ikut nimbrung dalam percakapan dan setalah mendengar masalah tersebut lalu menasihati ibu-ibu itu dengan Firman Tuhan yang terdapat dalam Filipi 4:6, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."
Ibu Rita menyampaikan Firman Tuhan
Ibu Rita juga menambahkan bahwa mereka wajib bersyukur mendapatkan suami yang rajin bekerja. Beliau berpesan supaya jangan hanya menuntut suami tapi juga merubah sikap dengan menghasilkan buah seperti yang tertulis dalam Gal. 5:22-23, "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."
Jika ibu-ibu menunjukkan buah-buah tersebut kepada suami dengan disertai doa, maka pasti para suami akan tergerak untuk ikut beribadah bersama-sama. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
First