Diskusi Firman Tuhan

Senin 22 Agustus 2011 Pemimpin pujian ibu Rietje Bokau. Diskusi Firman Tuhan dipandu oleh bpk Tutu Petrus. 


Pertanyaan dari bapak Hendra: Ada teman saya yang berpendapat bahwa saat ini karunia Roh Kudus seperti berbahasa lidah, bernubuat, dan lain lain itu sudah tidak ada lagi. Teman itu mengutip ayat "Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. (1 Kor 13:8-10) Menurut pendapat dia, sekarang Alkitab sudah sempurna, jadi karunia-karunia itu sudah lenyap. Saya tidak setuju dengan pendapat itu, karena menurut saya yang sempurna itu datang ketika Yesus datang kedua kali, bukan saat Alkitab tersusun. Jadi karunia-karunia itu masih tetap ada sampai sekarang. Bagaimana pendapat bapak dan ibu sekalian?
Jawab :Memang ada aliran gereja yang berpendapat bahwa setelah Alkitab tersusun seperti sekarang ini maka  sempurnalah Firman Tuhan. Jika Alkitab sudah sempurna maka karunia itu pun selesai. Bahkan yang lebih ekstrim. ada gereja tertentu yang mengajarkan bahwa karunia yang sekarang itu palsu, bukan dari Tuhan tapi dari iblis. Tapi itu memang bisa saja terjadi, karena mujizat Tuhan Yesus pun pernah dihujat orang Farisi sebagai kuasa dari Beelzebul, penghulu setan (Mat. 12:22-24) Jadi mereka yang tidak memiliki karunia itu sering menghujat seperti itu. Pangkal persoalannya adalah pada tafsir kata "jika yang sempurna itu tiba". Apa yang dimaksudkan dengan yang sempurna? Benarkah  kata "yang sempurna" itu berarti tersusunnya Alkitab? Fakta memperlihatkan bahwa sampai saat ini banyak mujizat, karunia bahasa Roh dan nubuat masih terjadi. Berarti yang sempurna itu belum tiba. Benar pendapat bapak bahwa pemahaman "yang sempurna itu tiba" adalah ketika Tuhan Yesus datang kedua kalinya untuk menjemput kita. Jika kita sudah berkumpul dengan Tuhan Yesus  maka nubuat, bahasa Roh, dan pengetahuan, demikian pula iman dan pengharapan memang sudah tidak diperlukan lagi. Yang kita perlukan hanyalah kasih, maka dikatakan kasih itu tidak berkesudahan. Saat ini nubuat masih diperlukan "Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan." (1 Kor 14:31)

Pertanyaan dari ibu Amoy: Ada seorang bapak, sudah beristri, aktifis gereja dan rajin menginjil, namun ternyata dia berselingkuh dengan istri orang lain. Mengapa hal itu bisa terjadi, padahal dia selalu membaca Firman Tuhan?
Jawab : Seorang aktifis gereja, bahkan pendeta sekali pun, bisa saja jatuh dalam dosa sebab "roh memang penurut tetapi daging lemah" (Mat. 26:41) Iblis seperti singa berjalan keliling siap menelan orang yang tidak berjaga-jaga (1 Pet. 5:8) Karena itu jangan pernah merasa menyombongkan diri bahwa kita kuat dalam iman. Hindarilah kemungkinan terjadinya dosa. Saat menginjil atau membesuk seseorang pergilah berdua-dua sesama jenis. Jangan pergi berdua lawan jenis yang bukan suami/istrinya. Pembesuk pria jangan membesuk seorang wanita saat tidak ada orang di rumahnya. Hal itu bukan hanya menghindari jatuh dalam dosa, tapi juga menghindari fitnah orang. "Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh" (Gal. 5:24-25)

Pertanyaan dari bapak Awang: Saya sampai saat ini masih belum tahu apa panggilan Tuhan untuk saya. Bagaimana cara mengetahuinya?
Jawab : Untuk mengetahui apa panggilan Allah terhadap kita, kita harus semakin dekat dan intim dengan Tuhan, maka kita akan tahu apa kehendak Tuhan terhadap diri kita. 

Pertanyaan dari bapak Iwan: Apa yang dimaksudkan dengan "menghujat Roh Kudus" Mengapa dosa menghujat Roh Kudus tidak akan diampuni?
Jawab : Orang sering berpendapat bahwa orang yang menghujat Roh Kudus adalah orang yang mencemooh orang lain yang sedang kepenuhan Roh Kudus atau seseorang yang bernubuat tapi nubuatnya palsu. Tapi kalau kita mempelajari konteks munculnya ayat itu maka kita akan berpendapat lain. Ayat itu muncul ketika Yesus menyembuhkan seorang yang kerasukan setan, buta dan bisu sehingga ia dapat berkata-kata dan melihat (Mat. 12:22) Lalu orang Farisi mengatakan bahwa kuasanya dari Beelzebul, penghulu setan (Mat 12:24) Yesus menjelaskan bahwa kuasaNya berasal dari Allah, lalu Ia mengatakan ayat 31-32 di atas. Jadi orang yang tidak percaya bahwa kuasa Yesus berasal dari Allah atau  tidak percaya bahwa Yesus berasal dari Allah adalah orang yang menghujat Roh Kudus. Berarti orang itu tidak mengimani Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, akibatnya dosanya tidak akan diampuni. Sebab anugerah keselamatan dan pengampunan hanya dari iman kepada Yesus.