Kita Masih Dipelihara Tuhan

Jumat, 15 Juli 2011 pkl 8-9 malam

"Kita Masih Dipelihara oleh Yesus"
Dany Salim


Pendamping: 
Pdt. Daniel Sanger,  Tutu Petrus, Bagus Susanto, dan Yohannes Lie

'Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibr. 13:5)

     Allah berjanji tidak akan menelantarkan dan meninggalkan umatNya. Jika kita telusuri sejarah bangsa Israel, pemeliharaan Allah terhadap bangsa ini sungguh nyata. Ketika Allah memimpin bangsa Israel keluar dari Israel menuju tanah perjanjian, pada siang hari Allah menaungi bangsa ini dengan tiang awan agar mereka tidak kepanasan karena cuaca di padang gurun sangat panas. Jika tidak dinaungi tiang awan, tentulah bangsa ini tidak sanggup bertahan. Sedangkan pada malam hari, Allah menyediakan tiang api sebagai penerang. Disamping itu, padang gurun di malam hari akan terasa sangat dingin, jadi tiang api diperlukan agar bangsa ini mendapat penghangat tubuh  (Kel. 13:21-22) Sebagai persediaan makanan, Allah pun menurunkan roti dari langit, yang disebut manna. (Kel. 16:4-5). Jika Allah memimpin umatNya, pasti Dia mencukupi segala kebutuhan mereka.
 
     Demikian juga pada saat Allah memimpin kita sebagai umatNya keluar dari perhambaan dosa dunia melalui Yesus menuju ke kehidupan kekal di Sorga. Tuhan pasti memelihara kita tidak hanya secara rohani, namun juga secara jasmani. Pada saat kita menghadapi persoalan, Tuhan akan menolong kita. Saat kita sakit, jika kita berseru memohon pertolongan padaNya, Ia akan menyembuhkan kita. 
   Orang yang hidupnya berkelimpahan harta seringkali merasa tidak membutuhkan Tuhan. Mereka lebih percaya pada kemampuan dirinya. Tapi ada saatnya, menghadapi suatu masalah yang tidak sanggup mereka atasi, barulah mereka sadar bahwa mereka manusia biasa yang tidak berdaya. Seringkali di saat itulah mereka memohon pertolongan Tuhan. Jika dia sungguh-sungguh berserah pada Tuhan,Tuhan pun akan menolong mereka.
      "Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya, sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia" (Ams. 2:7-8) Oleh karena itu, jika mengharapkan pertolongan Tuhan, kita harus menjaga sikap hidup. Orang setia, setia beribadah, setia melayani, akan dituntunNya menuju hidup kekal.

Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline:
  • Jika dalam kitab Kejadian ketika Abraham berdoa untuk keluarga Lot, Allah menyelamatkan mereka. Tetapi saat ini ketika banyak umat Tuhan berdoa, mengapa bencana tetap terjadi? Apakah Allah sudah melupakan janjiNya?
Jawab: Allah tidak pernah melupakan janjiNya. Namun ada tertulis,"..... Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. (Mat. 5:45) Artinya, berkat maupun bencana dapat terjadi bagi orang percaya maupun tidak percaya. Bencana yang terjadi saat ini, bukanlah hukuman Allah tapi peristiwa keseimbangan alam. Tuhan Yesus juga sudah menubuatkan adanya gempa bumi dan peperangan. Ketidakberdayaan manusia menghadapi bencana tersebut seharusnya membuat mereka sadar dari kesombongan mereka dan kembali berharap pada Allah.
  • Apakah bentuk ukuran pemeliharaan Tuhan? Apakah umatNya menjadi kaya, cukup, atau sedang?
Jawab: Ukuran pemeliharaan Tuhan itu relatif. Dapat berbentuk pemeliharaan secara jasmani dan dapat pula secara rohani. Bagi orang kaya, mungkin bukan uang yang dibutuhkannya lagi, tapi pemeliharaan Tuhan dalam bentuk kesehatan dan kedamaian keluarga, tapi bagi orang miskin pemeliharaan yang diharapkan berupa pemenuhan kebutuhan hidup dasar. Bagi orang lain lagi, pemeliharaan kehidupan rohanilah yang diperlukannya.
  • Mengapa ada orang percaya yang hidupnya tetap menderita kemiskinan?
Jawab: Kita harus membedakan penderitaan itu terjadi karena sebagai konsekuensi mengikut Yesus atau karena kelalaian diri sendiri. Rasul Paulus hidup kelaparan (1 Kor 4:11-13) dan ibu Teresa menjalani hidup miskin demi menjalani misi Tuhan, walau jasmani mereka menderita, namun kerohanian mereka semakin kaya. Ada pula orang yang miskin karena kesalahan sendiri, misalnya karena malas. Orang seperti ini harus berubah.
  • Bagaimana caranya agar kita percaya bahwa Tuhan memelihara kita?
Jawab:  Jangan berputus asa saat mengalami penderitaan, tetaplah berdoa, jangan meninggalkan persekutuan, tetap teguh dalam iman. Kita pasti akan merasakan saat Tangan Tuhan yang berkuasa itu mengangkat dan memulihkan keadaan kita