Siaran Samaria Ministri bersama Radio Heartline, Jumat 13 Mei 2016 pk 19-20
Renungan oleh bpk Yohannes Lie "Kuasa Menjadi Saksi Kristus"
Pendamping Yosef Ageng Laseno dan Yahya Wangsajaya
Penyiar Luki Winata
Jika ingin membaca renungan ini, silakan klik disini.
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kis. 1:8)
Setiap tahun di berbagai gereja aliran Pantekosta secara rutin diadakan doa sepuluh malam menjelang peringatan hari raya Pentakosta. Doa sepuluh malam itu dimulai pada malam hari Kenaikan Tuhan Yesus dan berakhir pada malam hari menjelang hari Pentakosta, yang tahun ini jatuh pada Minggu 15 Mei. Pada jaman para rasul, bertepatan dengan hari raya Pentakosta, terjadi pencurahan Roh Kudus yang melingkupi para rasul dan murid Tuhan Yesus lainnya di Yerusalem. Sejak saat itulah Injil diberitakan ke seluruh dunia. Ini adalah malam ke sembilan dari doa sepuluh malam. Dalam doa setiap malam itu, di gereja kami banyak fenomena kepenuhan Roh Kudus yang diperlihatkan oleh para hamba Tuhan dan jemaat. Ada yang berbahasa lidah, yang bernubuat dan lain-lain. Lagu pujian penyembahan dan renungan Firman Tuhan disampaikan berkaitan dengan pencurahan Roh Kudus. Semua itu bertujuan agar jemaat dapat menerima karunia kepenuhan Roh Kudus.
Sesungguhnya semua orang yang percaya kepada Injil Keselamatan dari Tuhan Yesus telah dimeteraikan dengan Roh Kudus. “Di dalam Dia kamu juga - karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu - di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu” (Efe.1:13) Jadi semua orang percaya sesungguhnya sudah menerima Roh Kudus dalam dirinya, namun belum penuh. Pada saat terjadi pencurahan Roh Kudus, mereka yang menerima fenomena Roh Kudus, menerimanya secara penuh, sehingga disebut kepenuhan Roh Kudus. Kuasa Roh Kudus ini bertujuan memperlengkapi orang percaya dalam gereja Tuhan agar memiliki karunia khusus dalam menjalankan persekutuan, pelayanan, dan kesaksian atau pemberitaan Injil.
Setiap tahun di berbagai gereja aliran Pantekosta secara rutin diadakan doa sepuluh malam menjelang peringatan hari raya Pentakosta. Doa sepuluh malam itu dimulai pada malam hari Kenaikan Tuhan Yesus dan berakhir pada malam hari menjelang hari Pentakosta, yang tahun ini jatuh pada Minggu 15 Mei. Pada jaman para rasul, bertepatan dengan hari raya Pentakosta, terjadi pencurahan Roh Kudus yang melingkupi para rasul dan murid Tuhan Yesus lainnya di Yerusalem. Sejak saat itulah Injil diberitakan ke seluruh dunia. Ini adalah malam ke sembilan dari doa sepuluh malam. Dalam doa setiap malam itu, di gereja kami banyak fenomena kepenuhan Roh Kudus yang diperlihatkan oleh para hamba Tuhan dan jemaat. Ada yang berbahasa lidah, yang bernubuat dan lain-lain. Lagu pujian penyembahan dan renungan Firman Tuhan disampaikan berkaitan dengan pencurahan Roh Kudus. Semua itu bertujuan agar jemaat dapat menerima karunia kepenuhan Roh Kudus.
Sesungguhnya semua orang yang percaya kepada Injil Keselamatan dari Tuhan Yesus telah dimeteraikan dengan Roh Kudus. “Di dalam Dia kamu juga - karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu - di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu” (Efe.1:13) Jadi semua orang percaya sesungguhnya sudah menerima Roh Kudus dalam dirinya, namun belum penuh. Pada saat terjadi pencurahan Roh Kudus, mereka yang menerima fenomena Roh Kudus, menerimanya secara penuh, sehingga disebut kepenuhan Roh Kudus. Kuasa Roh Kudus ini bertujuan memperlengkapi orang percaya dalam gereja Tuhan agar memiliki karunia khusus dalam menjalankan persekutuan, pelayanan, dan kesaksian atau pemberitaan Injil.
Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline
- Dari Lea Lestari : Saya lulus karena pertolongan Tuhan. Doakan saya dan paman saya
- Dari Maria di Metro : Doakan sakit rematik`
- Dari Heni di Bandarjaya : Bagaimana mengenali calon pendamping? Dia seiman. Apakah melihat kelemahannya?
- Dari bpk Siregar di Bypas : Bagaimana menjadi saksi Kristus, berdoa untuk anak saya saja tidak sembuh? Dia berusia 13 tahun sakit malaria.
- Dari NN : Bagaimana jika mau memberitakan Injil tapi kemampuan kita terbatas. Apakah harus minta bimbingan Roh Kudus?
- Dari Aprilia Sulis : Doakan agar dapat momongan. Sudah menikah belum dapat momongan
- Dari Paskal di Masgar : Apakah kurang beriman jika sakit tidak kunjung sembuh? Padahal saya mau memberitakan Injil
- Dari Agustinus di Natar : Pacar beda agama. Bagaimana caranya lepas? Berdoa 3 tahun, tapi kecewa karena Tuhan kasih yang tidak seiman.
- Dari Adi di Lampung Timur : Apakah perlu belajar komunikasi dengan Tuhan agar doa-doa kita dijawab? Saya ingin dapat pacar
- Dari Natalia Situmorang di Metro : Bagaimana mengihklaskan sesuatu yang berharga dari hidupku? Pergumulan bagi saya sehingga mengganggu pelayanan saya
- Dari ibu Fatimah di GPJ Lampung Timur : Apakah maksud Wahyu 2:10b?
- Dari Yudha di Bandarlampung : Saya tertarik sharing dan diberkati. Saya berkenalan dengan wanita pelayan Tuhan lulus tahun kedua Sekolah Alkitab Bandar Lampung. Saya berdoa 3 bulan dan dapat jawaban sama dari Tuhan, “Ya, kalian adalah jodoh”. Apa pendapat bapak?
- Dari Agung di Metro : Bagaimana sikap hati yang benar menerima Roh Kudus karena saya belum menerima Roh Kudus? Saya sering tidak fokus saat doa
- Dari Reni di Bandarjaya : Pada tahun 2006 saya jatuh dan mendapat pendarahan otak. Waktu itu di Jakarta. Tuhan memulihkan saya dan saat ini masih bisa mendengarkan siaran ini
- Dari NN : Doakan istri saya, Jumirah, sakit asam urat
- Dari NN : Apa yang dimaksud baptisan Roh Kudus?