Menyikapi Perkembangan Teknologi

Siaran radio Heartline, Jumat 12 Oktober 2012 pukul 19.30-21.00
Renungan Yohannes Lie "Menyikapi Perkembangan Teknologi"
Pendamping : Daniel Sanger, Ageng, Dany, Gabin, Tutu Petrus, Bagus Susanto
Ingin membaca renungan ini, silakan klik disini. Amin


"Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian." (Ams. 2:6)

     Allah mengaruniakan manusia kemampuan untuk mengembangkan ilmu dan teknologi. Kecerdasan manusia sungguh luar biasa. Hal yang dulu dianggap khayalan kini menjadi nyata. Dewasa ini perkembang-an teknologi informasi dan komunikasi amat pesat dan sudah menyusup ke semua bidang kehidupan. Hampir semua orang di kota-desa, tua-muda, pria-wanita, atau kaya-miskin, memakai HP dan internet. Orang yang menolak teknologi ini akan terpinggirkan. Arus kemajuan tidak mungkin dibendung siapa pun.
     Banyak dampak positip yang dapat kita nikmati menggunakan teknologi ini, tapi banyak pula dampak negatipnya. Pemerhati pendidikan, kaum moralis dan agamawan amat cemas dengan dampak negatipnya. Nah, sebagai orang percaya, bagaimana seharus-nya kita menyikapi semua itu? Apakah kita menolak dan menganggap itu dosa ataukah menerimanya? Apakah anak-anak boleh memakai HP atau tidak? Apakah mereka diijinkan menggunakan internet atau dilarang? Kita sepertinya menghadapi suatu dilema. 

Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline:
  • Dari bpk Alim di Sukarame : Apakah maksud ayat Yesaya 60:5 "Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu"?
  • Dari sdr. Krisna :  Bagaimana cara kita memulai hidup baru dalam Kristus?
  • Dari sdr. Yusuf di Rajabasa : Minta pendapat, jika pergumulan kita sudah melewati batas waktu, apakah masih harus didoakan terus atau kita tinggalkan?
  • Dari sdr. Kin Kin di Jatimulyo : Apakah benar jika kita berserah pada Tuhan, Tuhan akan bertindak? Apakah kita tidak boleh bertindak dengan cara sendiri?
  • Dari bpk. Siregar di By Pass : Apa kabar, Samaria Ministri? Terima kasih atas doanya. Saat ini usaha saya mulai ramai. Tapi timbul lagi masalah, yaitu adanya penggusuran.
  • Dari sdri. Grace di Natar : Kenapa saat kita rindu dipakai Tuhan, sudah berdoa tapi belum dapat pelayanan?
  • Dari sdri. Widya : Mohon doakan ibu saya yang sakit lambungnya kambuh. Kenapa orang lebih suka hal-hal yang buruk? mengapa kita sering diuji sehingga merasa takut?
  • Dari ibu Markus di pesisir Hanura : Mohon bantu doa karena saat ini saya sering merasa sakit kepala
  • Dari sdr. David di Kedaton : Bagaimana caranya bertahan saat menghadapi ujian?
  • Dari sdr. Samuel di Pesawaran : Apakah nubuat Alkitab saat ini sudah mencapai kitab Wahyu?
  • Dari ibu Grace di GBI Vila Citra : Tetap semangat! Bantu doa agar kami diberi kesehatan.
  • Dari bpk. Yunus di Jati Agung : Tetaplah setia dalam Tuhan jika orang berbuat jahat. Ibadah kami sering diganggu.
  • Dari sdri Teti di Rajabasa : Jika mengalami ujian dan selalu berdoa, mengapa tetap timbul musibah yang membawa kesedihan?
  • Dari sdr Jo di Tanjung Senang : Mengapa ujian dari Yesus sering memakan waktu lama?
  • Dari ibu Erni : Iman tanpa perbuatan itu sia-sia. Apakah kita harus seimbang antara dunia dan rohani?