Siaran Radio Heartline, Jumat 7 September 2012 pukul 19.30-21.00
Renungan Yohannes Lie "Hidup Keagamaan"
Pendamping : Tutu, Gabin, Dany, Yosef, Tirta, dan Bagus
Jika ingin membaca renungan ini, silakan klik disini. Amin
Renungan Yohannes Lie "Hidup Keagamaan"
Pendamping : Tutu, Gabin, Dany, Yosef, Tirta, dan Bagus
Jika ingin membaca renungan ini, silakan klik disini. Amin
"Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga" (Mat. 5:20)
Sebagai orang Kristen, kita percaya, keselamatan yang kita peroleh semata-mata hanya karena kasih karunia dan anugerah Allah melalui iman kepada Yesus Kristus, bukan hasil amal dan perbuatan baik kita. Inilah inti ajaran Kekristenan. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Ef. 2:8) Lantas, mengapa ada ayat di atas yang menyatakan syarat masuk Sorga? Apakah ayat itu masih berlaku tidak saat ini? Atau ayat itu hanya ditujukan bagi orang yang mau masuk Kerajaan Sorga dengan kemampuannya sendiri? Benarkah bila kita sudah menerima pengampunan dari Allah, pengampunan itu kekal? Ataukah dapat dibatalkan?
Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline:
Sebagai orang Kristen, kita percaya, keselamatan yang kita peroleh semata-mata hanya karena kasih karunia dan anugerah Allah melalui iman kepada Yesus Kristus, bukan hasil amal dan perbuatan baik kita. Inilah inti ajaran Kekristenan. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Ef. 2:8) Lantas, mengapa ada ayat di atas yang menyatakan syarat masuk Sorga? Apakah ayat itu masih berlaku tidak saat ini? Atau ayat itu hanya ditujukan bagi orang yang mau masuk Kerajaan Sorga dengan kemampuannya sendiri? Benarkah bila kita sudah menerima pengampunan dari Allah, pengampunan itu kekal? Ataukah dapat dibatalkan?
Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline:
- Dari sdri Widya : Shalom, Samaria. Jika kita sering-sering pindah agama, apakah Tuhan mau mengampuni? Terkadang kita berpikir menjadi Kristen itu menderita, tapi setelah pindah agama lain, hidup kita semakin menderita, sehingga ingin kembali lagi. Mengapa ada perdebatan agama?
- Dari sdr.Jerry di Sukarame jl. Pulau Tegal : Apa yang harus kita lakukan, jika kita dalam masalah yang sangat besar?
- Dari sdr. Ayong Riyanto di Sukabumi III/1A untuk bpk. Yosef : Tuhan itu selalu ada. Tapi mengapa di saat saya membutuhkan, Dia tidak menjawab? Mohon didoakan penginjilan di Sekincau dan masalah ekonomi keluarga. Terima kasih.
- Dari sdr Yosef : Apa sebenarnya arti sorga itu?
- Dari sdr. Bravo : Kenapa orang sering mencela Yesus?
- Dari sdr Antonius : Damai sejahtera. Apa yang dimaksud dengan Kristen radikal?
- Dari bpk Yohanes di Sukabumi : Mengapa ada orang Kristen tidakbisa menjadi garam dunia?
- Dari sdri Erni di Korpri : Doakan keluarga saya. Papa sering uring-uringan
- Dari sdri Mei Lin di Bandar Lampung : Mengapa saat ini anak Tuhan mudah menyerah?
- Dari Pdt. Fut Phin : Syalom. Kenapa manusia yang sudah terima Yesus, manusia lamanya tetap muncul bukan manusia yang telah diperbarui? Bahkan hidupnya makin jahat dan kejam tidak sesuai dengan Firman Tuhan?
- Dari bpk Alex Purba di Rajabasa : Hidup keagamaan seperti apa yang harus terakspresi dari seorang anak Tuhan di lingkungan yang plural?