Berserah pada Tuhan

Jumat, 11 Mei 2012 pukul 7.30 - 9.00 malam
  
"Berserah Pada Tuhan"
Tutu Petrus
   
Pendamping
Pdt. Daniel Sanger, Yosef, Dany Salim, 
Bagus Susanto, dan Yohannes Lie


"Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah." (Maz. 55:23)

Bpk. Tutu Petrus
menyampaikan renungan
     Kita sampaikan rasa simpati atas musibah pesawat Sukhoi yang menimbulkan banyak korban jiwa. Ternyata ada juga umat Tuhan yang menjadi korban. Hal itu tentu tidak kita harapkan. Mereka ingin menguji pesawat Sukhoi. Semua produk harus diuji, apakah harapan sesuai kenyataan. Itu adalah fenomena yang biasa dilakukan. Ternyata justru mengalami kecelakaan. Ada percobaan empiris berdasarkan pengalaman. Penulis Mazmur berkata jangan kuatir. Karena terkadang harapan tidak sesuai kenyataan maka kita kuatir. Pada saat banyak makanan dan sehat orang tidak merasa kuatir. 
     "Hidupmu akan terkatung-katung, siang dan malam engkau akan terkejut dan kuatir akan hidupmu." (Ul. 28:66) Hidup ini penuh dinamika. Terkadang tenang, terkadang terkejut dan kuatir. Serahkanlah semuanya pada Tuhan. Orang muda lama kelamaan menjadi tua. Sudah tua merasa masih muda. lalu mengangkat beban, akibatnya keseleo. Melihat musibah, lalu timbul rasa kuatir naik pesawat. "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?" (Mat. 6:25)
     Saat ini murid SD sedang menghadapi ujian. Mereka kuatir kalau tidak lulus. Saat belum terjadi, kita kuatir. Setelah terjadi kita berkata, "O, cuma begitu" Seperti kisah telur Kolombus. Kuatir itu adalah takut kenyataan tidak sesuai harapan. Usaha keras dikurangi hambatan menghasilkan keberhasilan. Sikap pasrah ditambah hambatan membuat sesuatu menjadi tidak mungkin. Iman merupakan counter (perlawanan) terhadap rasa kuatir. Namun ada juga iman tanpa logika. Mau ujian hanya berdoa saja tanpa belajar.
     Janda miskinpada zaman nabi Elia hanya memiliki sedikit minyak dan tepung. Tapi karena percaya, dia memberikannya semua untuk nabi Elia. Akhirnya terjadi mujizat. Kekuatiran juga mengikuti perjalan bangsa Israel ketika keluar dari Mesir. Ketika dikepung musuh, mereka berkata pada Musa, "Apakah engkau mau membunuh kami disini?"
     Mungkin saat ini ada pendengar Heartline yang sedang sakit, hidup dalam kekurangan, terancam, sedih, menghadapi huru hara, belum mendapatkan jodoh, atau beban apa saja, "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." (1 Pet. 5:7) Amin. Tuhan memberkati.
 
Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline:
  • Dari bpk. Siregar : Terima kasih atas FirmanNya yang diberikan minggu lalu. Harapan apa yang Tuhan janjikan buat kita yang percaya? Apakah Tuhan akan menyelamatkan orang Kristen KTP?
  • Dari Aries di Hanura : Bagaimana melepaskan dosa suka berbohong? Bantu doa dan berikan masukan.
  • Dari ibu Lexfi : Tidak salahkah orang Kristen yang membungakan uang?
  • Dari sdri.Yesica : Orang bebal, apa hukumannya? Apakah Yesus mengampuni orang setia yang masih hidup dalam dosa?
  • Dari sdri Riyanti : Saya berusia 33 tahun tapi belum mendapat pasangan hidup. Apakah saya salah?
  • Dari sdr. Sebastian : Terima kasih atas renungannya.
  • Dari ibu Lily di kemiling : mohon doa karena sedang kurang sehat.
  • Dari seseorang : Apakah merokok membuat hidup tidak kudus?
  • Dari bpk. Setyanto di Bandar Lampung : Pada saat menghadapi masalah kadang-kadang sulit membedakan mana suara Tuhan dan mana suara setan. Bagaimana membedakannya? Mohon doakan istri saya Sri Rebowo Muryani sudah hampir 2 tahun sakit gagal ginjal harus cuci darah 2 kali seminggu sampai sekarang. Tuhan memberkati..