Tuhan Selalu memperhatikan UmatNya

Jumat, 27 April 2012 pukul 7.30 - 9.00 malam

"Tuhan Selalu Memperhatikan UmatNya"
Pdt. Daniel Sanger

Pendamping
Bagus Susanto, Tutu Petrus, Dany Salim, Yohannes Lie, dan Yosef


"Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka." (Kel. 3:7)

Pdt. Daniel Sanger
menyampaikan Firman Tuhan
     Biasanya kalau dalam keadaan senang, kita terkadang kurang peduli apakah Tuhan memperhatikan kita atau tidak. Pada saat gereja berada di bawah pemerintahan Romawi, para pemimpin gereja secara jasmani sangat makmur dan karena keuangan demikian melimpah maka banyak dibangun gereja yang sangat besar. Namun pada saat itulah keadaan kerohanian gereja sebenarnya berada masa kegelapan. Itulah manusia, saat senang sering lupa pada Tuhan. 
     Pada zaman gereja mula-mula, sejarah mencatat justru di saat gereja ditindas, umat Tuhan semakin kuat dan penginjilan semakin berkembang karena umat Tuhan semakin bertekun pada Tuhan. Dalam penderitaan karena penganiayaan itu, gereja justru semakin maju. Di zaman modern ini, persoalan lebih terfokus kepada kehidupan diri pribadi. Saat susah, kita sering menganggap Tuhan telah meninggalkan kita. Saya ingin mengingatkan bahwa umat Tuhan selalu dipelihara baik saat senang, terutama saat menderita. 
     Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka." (Kel. 3:7) Bangsa Israel keluar dari Mesir bukan karena rencana manusia tapi rencana Allah karena Dia memperhatikan kesengsaraan umat Israel. 
     Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya." (Kej. 15:13) Ada hampir 400 tahun dari masa Abraham sampai dengan masa terbentuknya bangsa Israel. Empat ratus tahun umat Tuhan menderita. Dari generasi ke generasi Tuhan memperhatikan. Kalau satu generasi = 50 tahun, maka ada 8 generasi. Pada waktunya Tuhan mengutus Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir.
     Kalau Tuhan mengatakan Dia menyertai kita sampai akhir zaman, hal itu pasti benar. Yesus berkata, "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu." (Yoh. 15:16) Kita semua dipilih Tuhan. Kalau kita menghadapi masalah keluarga,Tuhan pasti memperhatikan kita,tapi harus diingat ada waktunya. Saya melihat masih ada banyak umat Tuhan yang hidupnya masih harus berjuang. Kita percaya bahwa jalan kita diatur oleh Tuhan. Mungkin kita ingin mendapat pekerjaan yang lebih baik, dari tempat tinggi Tuhan melihatnya. Suatu saat Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik sehingga kita dapat bersyukur.
     "Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." (Roma 5:1-5) Meskipun kita sudah menerima kemuliaan Tuhan,kita juga harus bermegah di dalam kesengsaraan. Kita dibenci karena nama Yesus. Kesengsaraan menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji, tahan uji menimbulkan pengharapan, dan pengharapan tidak mengecewakan.
     Saat kita menjadi orang percaya, kita sudah diberi Roh. Kita sudah menerima Roh. Kalau sampai hari ini kita masih berpikir bahwa Tuhan tidak memperhatikan kita,singkirkan pikiran itu. Di dalam penderitaan ada pengharapan. Suatu saat Tuhan akan membebaskan penderitaan dan menjawab doa-doa kita. Kesaksian pak Tutu ketika dia masih di Makasar tidak ada tempat ibadah, namun dia tetap setia berdoa dan merenungkan Firman Tuhan, dan saat ini dia bisa melayani. Kiranya Tuhan memberkati. Amin.

Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline:
  • Dari bpk. Gabin di Bandar Lampung : Tuhan memperhatikan umatNya. Mengapa penderitaan dijinkanNya?
  • Dari ibu Neti di Tanjung Bintang : Ujian selalu datang, tidak seperti lingkup keluarga orang lain di luar Tuhan. Apa maksud Tuhan? Katanya Firman Tuhan berkata, anak Tuhan diberkati damai sejahtera?
  • Dari bpk. Siregar di By Pass : Minta doa buat usaha saya di By Pass. Firman apa yang bagus sebagai dasar usaha saya?
  • Minta doa untuk sdri Angel di GBI Villa Citra yang sudah mengikuti Ujian Nasional, tinggal menunggu jawaban Yesus.
  • Dari sdr Roy Joy di Panjang : Apa maksud Firman Tuhan, "Apabila kamu mau sempurna, juallah hartamu dan berikan pada orang miskin, lalu ikutlah Aku." Bukankah kalau kita lakukan itu, kita sendiri yang akan menderita?
  • Dari ibu Meli : Selamat malam Samaria Ministri. Tolong doakan suami yang sedang sakit. Apakah dosa membawa ujian dan menimbulkan penyakit badan?
  • Dari bpk.Petrus di Jati Mulyo : Mengapa doa sungguh-sungguh belum tentu dijawab? Apa ada yang salah?
Bpk. Yosef sedang menjawab pertanyaan
Bpk. Bagus Susanto tersenyum
mendengarkan jawaban