Undang Yesus dalam Hidup Kita

Jumat, 14 Oktober 2011 pukul 7.30 - 9.00 malam

"Undang Yesus dalam Hidup Kita"
Dany Salim
 


Pendamping:
Pdt. Daniel Sanger, Tutu Petrus, Pdt. Franki Suoth, Bagus Susanto, Yohannes Lie 

Kesaksian Yohannes Lie

Pdt. Daniel Sanger memberikan materi
siaran pada penyiar Joma Gracias
     Pada 23 Agustus 2010 saya bergabung dengan Samaria Ministri. Dalam persekutuan ini, kami dilatih memimpin doa, pujian, dan bahkan menyampaikan renungan Firman Tuhan. Selesai ibadah kami diberi arahan dan saling berbagi pemahaman Firman Tuhan tanpa perdebatan. Kami juga diberi kesempatan membawa renungan di beberapa gereja.
     Pada 14 Januari 2011 saya ikut siaran radio Heartline. Saya berpikir, "Pada zaman sekarang apakah masih ada yang mendengarkan radio. Bukankah orang lebih suka menyaksikan acara TV?" Sejujurnya, pada siaran pertama saya merasa seolah-olah berbicara dengan angin.
     Namun dua hari kemudian pada Minggu pagi ketika datang ke kelas Sekolah Minggu, tiba-tiba seorang guru Sekolah Minggu, bernama Wawa, menemui saya dan berkata, "Om Yohannes, saya dengar om di radio Jumat malam" Beberapa waktu kemudian, istri saya bilang tadi dia ditelpon pak Mugiyanto, guru sekolah BPK Penabur yang mendengar saya membawa renungan di radio. Adik saya  Liva di Metro dan Pdt. Widodo di Lampung Timur juga sms saya. Terakhir seorang dosen Teknik Sipil menyapa saya dan berkata, "Bapak siaran di radio ya? Saya dan istri mendengar siaran itu"
    Oh, terima kasih Tuhan Yesus.  Ternyata Tuhan ingin menunjukkan pada saya bahwa apa yang kami siaran di radio bukanlah berlalu begitu saja seperti bicara pada angin, namun didengar banyak orang dan menjadi berkat. Saat ini saya merasa sangat bersukacita melayani di radio.

Renungan Firman Tuhan

     Renungan ini dimulai dengan membaca kitab Yohanes 2:1-11 dengan Perikop "Perkawinan di Kana"  Kisah ini sudah sangat sering kita dengar. Inilah mujizat pertama Yesus. Dalam pernikahan itu, Yesus dan murid-muridNya juga diundang. Apakah akan terjadi mujizat jika Yesus tidak diundang? Tentu tidak. Karena itu kalau kita mengharapkan mujizat Tuhan terjadi dalam kehidupan kita, undanglah Yesus.
     Bagaimana caranya mengundang Yesus? Alkitab menuliskan bahwa Yesus akan hadir jika kita:
  1. Berdoa: "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Mat. 6:6) Doa adalah napas hidup orang percaya. Saat Tuhan menjawab doa kita, berarti Tuhan hadir
  2. Memuji dan menyembah Yesus: "Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel." (Maz. 22:4) Tuhan bertahta di atas pujian dan penyembahan kita
  3. Bersekutu bersama:  "Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Mat. 18:19-20). Saat kita melakukan persekutuan dalam keluarga, Dia hadir. Bila kita bersekutu bersama dan sepakat meminta sesuatu dalam nama Yesus maka permintaan kita itu akan dikabulkan oleh Bapa di Sorga.
     Ketika mempelai pria mengundang Yesus, pasti dia dan pemimpin pesta sudah mempersiapkan makanan dan minuman dengan cermat. Jumlah tamu dan persediaan makanan dan minuman pasti sudah dihitung. Tidak terpikir akan ada masalah. Ketika dia mengundang Yesus tentu dia pun tidak bertujuan agar Yesus melakukan mujizat. Namun, di luar dugaan terjadi masalah dengan persediaan anggur. Untunglah dia mengundang Yesus sehingga dengan mujizatNya, masalah kekurangan anggur dapat diatasi. 
     Demikian juga kita, walaupun kita merasa dalam keadaan aman-aman saja, kita tetap harus mengundang Yesus. Mengapa? Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi kelak. Jika kita mengundang Yesus dalam kehidupan kita, saat terjadi masalah, Tuhan pasti akan mengubah masalah itu menjadi berkat. Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." (Roma 10:11)
     Saat ini Yesus mengetuk pintu hati kita. Bukalah hati kita dan undanglah Yesus dalam hidup kita. "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." (Wah. 3:20)

Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline:
  • Kita tahu bahwa anggur dapat membuat orang mabuk. Mengapa itu menjadi minuman pokok dalam pesta bangsa Israel?
Jawab: Dalam adat istiadat bangsa Israel, anggur adalah minuman yang melambangkan sukacita. Memang anggur beralkohol jika diminum berlebihan dapat memabukkan. Sebagai orang percaya, kita tidak boleh minum sampai mabuk, sebab ada tertulis, "Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh" (Ef. 5:18) Apapun jika berlebihan memang tidak baik. Namun anggur juga memiliki segi positip, selain dapat membuat sukacita, dapat pula menambah kehangatan dalam cuaca dingin atau dapat mengobati sakit pencernaan dan kelemahan tubuh. "Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah. (1 Tim 5:23) Mengenai ayat ini, seorang teman saya telah membuktikannya. Pada waktu malam hari tiba-tiba ia merasa perutnya sangat sakit. Ia mencari obat sakit perut namun tidak ada. Dia teringat ayat ini. Kebetulan ada sedikit anggur, lalu diambilnya sedikit dan diminumnya. Ternyata manjur, sakit perutnya pun hilang. Jadi kita boleh minum anggur asal jangan berlebihan dan membuat kita mabuk.
  • Jika kita mengundang Yesus berarti dia cuma tamu. Tamu tidak berkuasa atas tuan rumah. Jadi jika mengundang Yesus berarti kita yang berkuasa bukan Yesus. Bagaimana pendapat bapak?
 Jawab: Memang benar, tuan atas diri kita adalah diri kita sendiri. Namun kalau kita mengundang Yesus untuk menguasai seluruh kehidupan kita, berarti kita menyerahkan seluruh kewenangan atas diri kita kepada Yesus agar Dialah yang kemudian berkuasa atas diri kita, bukan diri kita lagi. Contoh sederhana, jika perusahaan kita mengalami masalah, lalu kita mengundang seorang ahli untuk mengatasi masalah itu, berarti kita sudah memberi hak atau kuasa kepadanya untuk mengatur segalanya agar masalah itu selesai. Jadi jangan hanya mengundang Yesus sebagai tamu, tapi undang Dia untuk menjadi Tuan atas diri kita.
  • Dari Kristin di Tanjung Karang : Tolong doakan keluarga pak Edwin Sinaga yang ditinggalkan putranya yang baru lahir
Jawab: Kami turut prihatin dengan keadaan yang dialami keluarga pak Edwin Sinaga. Di akhir acara akan kita doakan bersama agar pak Edwin dan istri dan seluruh keluarga besar dihiburkan oleh Roh Kudus dan tetap tabah menghadapi penderitaan ini.
  • Ketika ibu Yesus memintaNya menolong, Yesus berkata, "SaatKu belum tiba." Mengapa saatnya belum tiba, namun Yesus tetap saja melakukan mujizat?
Jawab: Ada beberapa pendapat mengenai hal ini. Salah satu pendapat adalah bahwa pada saat ibu Yesus meminta Yesus melakukan itu memang saatnya belum tiba, namun beberapa saat kemudian Yesus mengetahui dari Bapa di Sorga bahwa saatnya sudah tiba, lalu Ia melakukan mujizat dan itulah mujizat pertamaNya. Pendapat lain mengatakan, itulah bukti bahwa walaupun saatnya belum tiba, jika manusia mendesak dan "memaksa Tuhan", pertolongan atau mujizat Tuhan dapat saja terjadi.
  • Mujizat pertama Yesus terjadi saat pernikahan. Apakah itu berarti bahwa Yesus sangat memandang penting suatu pernikahan?
Jawab: Mujizat pertama ini kebetulan saja terjadi saat pernikahan. Sebetulnya mujizat Tuhan dapat terjadi kapan saja saat manusia membutuhkan pertolongan.
  • Salahkah kita kalau berdoa minta mujizat?
Jawab: Tentu saja berdoa minta mujizat sama sekali tidak bersalah, sebab berarti kita minta pertolongan Tuhan. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." (Mat.7:7) Minta boleh, asalkan jangan "minta-minta"
  • Ketika baru bertobat, jika kita minta sesuatu, langsung dijawab Tuhan. Tetapi mengapa sekarang jika minta sesuatu jarang dijawab Tuhan?
 Jawab: Ada pendapat yang mengatakan begini. Ketika masih bayi, kalau menangis segera orangtuanya datang menolong, namun kalau anaknya sudah besar tidak segera ditolong tapi justru disuruh melayani diri sendiri. Demikian pula Tuhan. Tapi kalau kita mau merenungkan, sebenarnya Tuhan selalu menolong kita setiap saat. Hanya saja mungkin kita tidak merasakan pertolongan itu karena menganggapnya biasa-biasa saja. Perhatikan keadaanmu, keluargamu, anak-anakmu, pekerjaanmu, bukankah semua itu adalah karena pertolongan dan berkat dari Tuhan?
  • Bagaimana cara kita mengundang Yesus hadir?
Jawab: Di dalam uraian di atas telah dijelaskan cara mengundang Yesus, yaitu dengan berdoa, memuji dan menyembah, serta bersekutu. Karena itu apabila saat ini hati kita tergerak untuk percaya pada Yesus dan mau mengundang Dia dalam kehidupan kita, berdoalah sungguh-sungguh mohon belas kasihan dan kemurahan Tuhan. Puji dan sembahlah Dia. Ajaklah istri, suami, atau sahabat kita untuk memohon kepada Tuhan dalam suatu persekutuan. Tuhan pasti akan masuk dalam kehidupanmu. Tuhan memberkati.