Keluarga yang Berbahagia

Jumat, 16 September 2011 pukul 8.00 - 9.00 malam 

"Keluarga yang Berbahagia"
Tutu Petrus

Pendamping : Franki Suoth, Dany Salim, Yohannes Lie, dan Bagus Susanto
 
"Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya." (1 Kor. 7:3)

Pak Tutu dan Team Samaria Ministri
Manusia adalah mahluk sosial yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Yang seorang membutuhkan bantuan dari yang lain, demikian pula sebaliknya. Hubungan yang inti dalam masyarakat adalah hubungan keluarga. Dimulai dari hubungan sepasang suami istri, yang kemudian diikuti dengan anak-anak dan kekerabatan lainnya. Hubungan yang ideal adalah hubungan yang harmonis dan seimbang. Menyatukan dua pribadi yang berbeda baik karakter, latar belakang, gaya hidup, dan perbedaan lainnya dalam suatu perkawinan bukanlah hal yang mudah. Untuk itu perlu adanya harmonisasi atau penyesuaian masing-masing pribadi. Saling mengakui kelebihan dan menerima kekurangan pasangannya.
Keluarga akan harmonis jika ada rasa aman, saling setia, saling menyayangi, menghargai, dan secara materi cukup makan dan pakai. Ayat diatas menasihati agar suami dan istri saling memenuhi kewajiban masing-masing.
Dalam Matius 1:19 dikisahkan bahwa Yusuf suami Maria adalah orang yang tulus. Suami yang mengasihi istrinya tentu akan bersikap tulus padanya. Demikian juga seorang istri, "Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya." (Ams. 12:4)

Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline:
  • Dari sdr. Daniel di Pesawaran : Saya punya teman yang ingin mencari pasangan seiman tapi sulit mendapatkannya, sedangkan dunia menawarkan wanita yang cantik-cantik. Apa saran bapak?
Jawab: Mungkin teman anda mendambakan kecantikan. Padahal "kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji". (Ams. 31:30). Renungkan pengalaman Simson yang tertarik pada wanita Filistin karena kecantikannya lalu terjebak dan mengalami penderitaan. Jika ingin mempunyai pasangan seiman, harus bergaul dengan teman-teman seiman. Buka hati untuk menerima wanita seiman yang memiliki kecantikan hati karena takut akan TUHAN, walau mungkin tidak secantik fisik wanita dunia, dan berdoalah pada Tuhan mohon diberikan pasangan hidup demikian
  • Salahkah punya istri yang cantik tapi berlainan iman?
Jawab: Punya istri cantik tidak salah, namun yang menjadi masalah adalah berlainan iman karena akan muncul banyak masalah. Memutuskan apakah akan mempunyai istri seiman atau berlainan iman adalah pilihan. Banyak yang rela melepaskan anugerah keselamatan Yesus demi kecantikan wanita atau demi mendapatkan suami. Kecantikan hanya bersifat sementara sedangkan keselamatan itu kekal. Suatu pertukaran yang  tak seimbang dan sangat merugikan. Ingat nasib Esau yang menukar hak kesulungannya dengan semangkuk  kacang merah.
  • Untuk berkeluarga apakah hidup kita harus mewah supaya istri bahagia atau setia?
Jawab: Hidup mewah bukan jaminan kebahagiaan keluarga. Banyak keluarga kaya raya tapi di dalamnya terjadi pertengkaran, perselingkuhan, bahkan perceraian. Hidup damai sejahtera dan saling mengasihi di dalam Tuhan  itulah sumber kebahagiaan bagi keluarga yang diberkati
  • Dari pak Gabin : Mengapa ada pasangan yang seiman namun kehidupan keluarganya kacau, sebaliknya ada yang berlainan iman justru hidup rukun dan damai? 
Jawab: Walaupun suami istri seiman, namun jika salah satu atau keduanya tidak takut pada Tuhan dan tidak hidup menurut jalan Tuhan, pastilah keluarga itu berantakan. Baca renungan radio Heartline 2 September 2011 berjudul "Berkat atas Keluarga". Sebaliknya keluarga yang suami istri tidak seiman namun  hidup sesuai jalan Tuhan, saling mengasihi, menghormati, menjalankan kewajiban masing-masing pastilah keluarga ini menjadi keluarga bahagia.
  • Dari bpk. Andre di Natar : Ada pria Kristen mendapat istri tidak seiman, namun kemudian istrinya menjadi pengikut Kristus yang setia, sebaliknya suaminyalah yang menjauh dari Tuhan. Bagaimana solusinya agar sang suami kembali lagi pada Tuhan?
Jawab: Mundurnya sang suami dari Tuhan sama sekali tidak terkait dengan pernikahan itu. Mungkin dia mundur karena kecewa dengan jemaat atau pendetanya, atau bahkan mungkin kecewa dengan Tuhan. Cobalah bicarakan dengan baik-baik, tanyakan permasalahannya. Doakan agar dia kembali kepada Tuhan.
  • Dari seseorang : mohon doakan agar kerabat saya yang sudah menikah dengan orang yang tidak seiman dapat kembali lagi kepada Tuhan Yesus.
Jawab: Di akhir acara akan didoakan agar dia dapat kembali ke jalan Tuhan. Namun perlu juga diingatkan padanya dengan lemah lembut dan sabar agar dia menyadari kekeliruannya
  • Jika seseorang sudah terlanjur menikah dengan pasangan yang tidak seiman, bagaimana caranya supaya pasangan itu menjadi seiman dalam Tuhan Yesus?
Jawab:  Ada banyak pasangan demikian pada akhirnya menjadi seiman dalam Yesus. Caranya? Pasangan yang beriman kepada Yesus harus menunjukkan sikap dan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Tuhan. Tunjukkan kasih Yesus dalam keluarga ini disertai doa permohonan kepada Tuhan. Diskusikan dengan lemah lembut dan penuh kesabaran mengenai keselamatan yang dianugerahkan Yesus dan beritakan kabar injil pada pasangannya.
  • Dari ibu Ita : mohon didoakan saudaranya yang sudah jauh dari Tuhan
Jawab: Di akhir acara akan didoakan saudara ibu Ita yang sudah jauh dari Tuhan semoga sadar untuk kembali pada Tuhan