Jumat, 11 Maret 2016 pukul 19.00 - 20.00
“Pengutusan”
Pdt Daniel Sanger
Pendamping :
Tutu Petrus, Yohannes Lie, Yosef Aegeng Laseno, dan Rietje Bokau
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu." (Lukas 10:1-12)
Inilah salah satu petunjuk untuk menerima pengutusan dari Yesus. Saat memulai pengutusan lakukan pengucapan “Damai sejahtera” Ketika menginjil ke suatu kota, kita juga diberi kuasa menghukum mereka yang menolak, yaitu dengan mengebaskan kaki, maka mereka akan mendapat hukuman yang lebih berat daripada kota Sodom. Tapi tentu saja dalam menginjil kita jangan menghukum mereka yang menolak, tapi sampaikan salam damai sejahtera yang berasal dari Kerajaan Allah yang disampaikan oleh Yesus sebagai Juru Selamat. Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga." Iblis telah jatuh di bawah kuasa Yesus
Karena itu kalau ada tetangga yang mengajak mendoakan orang yang kesurupan, jangan menolak karena takut, tapi usirlah dalam nama Tuhan Yesus. Tapi walau pun kita berhasil mengusir iblis, jangan bersukacita karena itu, namun bersukacitalah karena nama kita terdaftar di Kerajaan Sorga. Orang yang percaya pada Yesus, namanya akan tertulis di Kerajaan Sorga, sedangkan yang tidak percaya tidak. Suatu hari seorang pendeta memimpin ibadah di Maluku Utara, penduduk yang anti sudah mengepung. Tapi ketika pendeta itu pulang bersama ibu-ibu, penduduk tidak mengenalinya sehingga dia selamat. Akhirnya banyak penduduk di situ menjadi percaya. Setiap kita menjadi utusan, pasti selalu disertai Tuhan dan dilindungiNya. Arilah kita memaknai Amanat Agung Yesus dengan menyaksikan kasih Tuhan untuk menyelamatkan manusia
Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline
Inilah salah satu petunjuk untuk menerima pengutusan dari Yesus. Saat memulai pengutusan lakukan pengucapan “Damai sejahtera” Ketika menginjil ke suatu kota, kita juga diberi kuasa menghukum mereka yang menolak, yaitu dengan mengebaskan kaki, maka mereka akan mendapat hukuman yang lebih berat daripada kota Sodom. Tapi tentu saja dalam menginjil kita jangan menghukum mereka yang menolak, tapi sampaikan salam damai sejahtera yang berasal dari Kerajaan Allah yang disampaikan oleh Yesus sebagai Juru Selamat. Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga." Iblis telah jatuh di bawah kuasa Yesus
Karena itu kalau ada tetangga yang mengajak mendoakan orang yang kesurupan, jangan menolak karena takut, tapi usirlah dalam nama Tuhan Yesus. Tapi walau pun kita berhasil mengusir iblis, jangan bersukacita karena itu, namun bersukacitalah karena nama kita terdaftar di Kerajaan Sorga. Orang yang percaya pada Yesus, namanya akan tertulis di Kerajaan Sorga, sedangkan yang tidak percaya tidak. Suatu hari seorang pendeta memimpin ibadah di Maluku Utara, penduduk yang anti sudah mengepung. Tapi ketika pendeta itu pulang bersama ibu-ibu, penduduk tidak mengenalinya sehingga dia selamat. Akhirnya banyak penduduk di situ menjadi percaya. Setiap kita menjadi utusan, pasti selalu disertai Tuhan dan dilindungiNya. Arilah kita memaknai Amanat Agung Yesus dengan menyaksikan kasih Tuhan untuk menyelamatkan manusia
Pertanyaan dan permohonan doa dari pendengar radio Heartline
- Dari bpk Ayen di Teluk Betung : Doakan istri saya ibu Eli Nio yang terbaring sakit
- Dari Yani : Sebagai orang awam, bagaimana cara kita menginjili orang yang belum percaya?
- Dari Putra di Lampung Tengah : Apa yang harus saya lakukan ketika bangun pukul 5 tapi mata masih mengantuk. Saya masih belum percaya pada Yesus. Tuhan memperkenalkan saya dengan seorang wanita. Doakan saya
- Dari Dwi : Bagaimana cara agar tetap kuat dan memahami yang Tuhan mau? Apakah Tuhan selalu mengasihi saya?
- Dari Buyung : Doakan pekerjaan saya agar tetap di jalan benar. Banyak cobaan.
- Dari NN : Apakah sebagai jemaat, saya boleh menginjili keluarga?
- Dari Yohanes Suparmo di Lampung Timur : Sekitar 1980 saya kenal Yesus. Saya tinggal di lingkungan tidak seiman. Mengapa kehidupan saya lebih kurang beruntung dibandingkan mereka?
- Dari Yanto di Kotagajah : Doakan agar saya pulih dari sakit stroke
- Dari David di Bandarlampung : Bolehkan berdoa untuk mendapatkan pasangan hidup tapi dia sudah ada pasangan?
- Dari NN : Bagaimana melawan jemaat yang berontak dan tidak dengar-dengaran dengan peraturan gereja?
- Dari ibu Martha di Wayhalim : Mengapa orang sakit sudah didoakan tidak sembuh?
- Dari bpk Toni di Tanjungseneng : Mengapa ada gereja yang tidak melakukan perpuluhan karena katanya itu Perjanjian Lama?
- Dari Aldy : Apa yang dimaksud hidup dalam hikmat? Apa yang dilakukan orang percaya untuk melakukan kehidupan secara berhikmat?
- Dari Agung di Metro : Apa kabar? Bagaimana merasakan perjumpaan dengan Yesus? Apakah secara fisik atau pemikiran?
- Dari NN : Bagaimana menghadapi jemaat yang mengeraskan hati untuk datang pada Tuhan? Tidak mau dibesuk. Doakan pendeta kami di Pakuan Sari agar tetap kuat
- Dari bpk Herman : Kenapa orang Kristen terbatas jumlahnya?
- Dari bpk Yuliarto : Doakan agar keluarga menjadi terang dan garam dunia
- Dari bpk Eko : Bagaimana menanggapi problem dalam rumah tangga?
- Dari ibu Markus : Doakan kesehatan saya dan keluarga, dan pekerjaan anak-anak di Yogya
- Dari bpk Yoshua di Kemiling : Doakan keluarga kami. Sejak mendengarkan siaran Samaria, saya dan istri semakin dekat Tuhan
- Dari bpk Alex di Bernung : Doakan kesehatan dan pekerjaan saya dan istri